REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sebanyak tiga korban pesawat Aviastar, yakni Riza Arman (30) bersama istri dan anaknya, Liza Felintin dan Sakhi Abqori, dimakamkan dalam satu liang di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (8/10).
Pemakaman dilakukan beberapa saat setelah disemayamkan di rumah duka di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar.
"Riza ingin memberikan kejutan untuk keluarganya. Tapi kejutan untuk ayah itu menjadi kejutan terakhir," ujar Firson Arya Iskandar, saudara Riza, sebelum pemakaman.
Usai diambil oleh keluarganya pada Kamis dini hari, jasad ketiganya langsung disemayamkan di rumah orang tuanya dan di shalatkan pada pagi harinya sebelum dimakamkan.
Firson mengungkapkan Riza bersama anak dan istrinya awalnya hendak ke Makassar untuk memberikan kejutan kepada sang ayah. Bahkan, dia sempat menyampaikan kepada ibunya, Nurgaya, agar tidak memberitahukan kedatangannya ke Makassar kepada sang ayah.
"Sehari sebelum berangkat, Riza menelepon ibu dan bilang akan pulang. Namun ibu diminta tidak memberitahukan kepulangannya kepada ayah untuk memberika kejutan," ungkap Firson.
Riza merupakan pegawai Dinas Perhubungan di Bandara Andi Jemma, Masamba, Luwu Utara. Dia bekerja sebagai teknisi listrik sejak 2014.
Riza tinggal di Masamba bersama istri dan anaknya. Mereka bertiga meninggal setelah menjadi korban pesawat Aviastar yang jatuh di Dusun Ulu Salu, Desa Gamaru, Kabupaten Luwu, Jumat (2/10).
Selain Riza bersama keluraga kecilnya, korban lainnya yang juga dikubur bersama anaknya itu yakni Nurul Fatimah (26) dengan dua anaknya Rayya Adwiah (3) dan Afif (bayi).
Nurul Fatimah dimakamkan pada Rabu (7/10) setelah jenazahnya diambil oleh keluarganya dan dibawa ke rumah orang tuanya di Jalan Sunu, Makassar.
Sedangkan dua anaknya itu dimakamkan disamping makam ibunya setelah proses identifikasi yang dilakukan oleh tim dokter forensi DVI RS Bhayangkara Polda Sulselbar berlangsung hingga Rabu, malam.
Pesawat jenis Twin Otter milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV-7503 hilang kontak, Jumat (2/10) sekitar pukul 14.36 Wita dalam perjalanan menuju Makassar atau 11 menit setelah lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Kabupaten Luwu Utara.
Pesawat tersebut semestinya tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, pada 15.39 Wita dengan lama penerbangan 70 menit.