REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Selamat Ginting
Operasi laut gabungan, operasi amfibi dengan meluncurkan senjata strategis Exocet MM 40 untuk merebut keunggulan laut dan mengembalikan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Operasi melibatkan 3.374 prajurit TNI AL, 43 KRI, dan 25 unit pesawat.
Di sisi lain, operasi udara gabungan untuk merebut keunggulan udara melibatkan 1.794 prajurit TNI AU, 130 pesawat jenis Helly, Cesna, angkut, latih, dan empat pesawat tempur EMB-314, 12T-50, 10 pesawat Hawk 100/200, 12 F-16 dan 10 pesawat Sukhoi. Itulah demonstrasi pertempuran udara dan laut menggunakan yang menggunakan peluru tajam.
"Demonstrasi sesuai dengan tema dan visi-misi Presiden Joko Widodo yang menginginkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Untuk mewujudkan itu, TNI harus punya keunggulan di laut dan di udara," kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam acara yang diselenggarakan di Pantai Indah Kiat Cilegon, Banten, baru-baru ini.
Cilegon dipilih sebagai lokasi hari ulang tahun (HUT) TNI 2015, antara lain, karena dekat dengan Jakarta dan aman dalam menggunakan peluru maupun roket asli ke sasaran. Gatot berpromosi bahwa HUT TNI kali ini lebih menegangkan dibandingkan yang sudah-sudah, dan mengerahkan 12.080 prajurit dari ketiga angkatan serta pengerahan alat utama sistem senjata (alutsista) terbaru.