Selasa 06 Oct 2015 17:39 WIB

Persediaan Air Bersih di Kota Bandung Menipis

Rep: c01/ Red: Friska Yolanda
Air Bersih (ilustrasi)
Air Bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah menyatakan persediaan air bersih telah menipis menjadi sekitar 60-70 persen dari kondisi normal. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung juga mengatakan debit air dari sumber air bersih Kota Bandung menurun hingga 50 persen.

“Untuk Kota Bandung sudah mulai menipis, baik yang dari Sungai Cileunca maupun Bandung Barat,” kata Humas PDAM Tirtawening Kota Bandung Tarsum kepada //Republika//, Selasa (6/10).

Saat ini, Kota Bandung mengandalkan sumber air bersih dari Situ Cileunca. Akan tetapi, persediaan air bersih dari Situ Cileunca hanya dapat dimanfaatkan hingga akhir Oktober.

Tarsum mengimbau agar warga Kota Bandung khususnya yang menjadi pelanggan PDAM memanfaatkan air bersih dengan bijak. Warga hendaknya menggunakan air bersih untuk konsumsi dan bukan untuk hal lainnya. “Jangan untuk menyiram tanaman atau mencuci mobil, karena pelanggan lain mungkin membutuhkan,” kata Tarsum.

Sebelumnya, hal serupa juga diungkapkan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Ridwan mengatakan saat ini persediaan air bersih di PDAM Kota Bandung menurun drastis menjadi sekitar 60-70 persen, atau berkurang sekitar 40 persen.

Oleh karena itu, Ridwan mengimbau agar para warga dapat betul-betul menggunakan air bersih sesuai dengan keperluannya. Selain itu, Ridwan juga mengatakan PDAM akan membantu pasokan air bersih bagi warga yang daerahnya kesulitan air.

Terkait krisis air, Ridwan juga mengimbau agar para pengusaha hotel dapat melakukan penghematan juga dalam penggunaan air tanah. Pasalnya, selama krisis air, persediaan air tanah juga ikut menurun.

"Saya sudah kirim surat imbauan agar hotel turut melakukan penghematan air, karena biasanya pelanggan hotel bebas-bebas saja dalam mengkunsumsi air," ujar Ridwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement