Senin 05 Oct 2015 00:00 WIB

Ulang Tahun Fitri Terenggut Angkot Maut

Rep: C36/ Red: Ilham
Merayakan ulang tahun anak kerap dirasa sebagai sebuah keharusan. Benarkah begitu?
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, Selain ulang tahun, tidak ada pesan yang ditinggalkan Fitri. Gadis itu juga tetap belajar dan berkegiatan seperti biasa meski akan menjalani mid semester. Kepergiannya yang begitu cepat mengagetkan keluarga dan teman-temannya.

Tidak seperti sang suami, Ibu kandung Fitri tampak belum sepenuhnya bisa menghapus kesedihan setelah ditinggal si bungsu. Puluhan kawan-kawannya pun menyertai almarhumah Fitri hingga dimakamkan pada Jumat sore.

Keluarga dan sekolah berharap proses hukum terhadap sang sopir angkot jalan terus. Sugino dan Rohidi menyesalkan pihak pemilik angkot yang memberi izin mengemudi bagi sopir pengidap epilepsi.

"Ini persoalan nyawa dan keselamatan penumpang. Mestinya jika tidak diberi izin jika memang dia ada riwayat menderita epilepsi atau penyakit lain yang berisiko," jelas Sugino.

Sugino akan tetap memantau perkembangan penanganan hukum kasus kematian gadisnya. Meski begitu, dia mengaku sudah memaafkan kesalahan yang dilakukan si sopir.

Pihak pemilik angkot, ungkapnya, sudah datang ke rumahnya pada malam setelah kejadian. Pemilik angkot menyampaikan permintaan maaf dan sejumlah santunan. Kepada Sugino, mereka juga menjelaskan sudah pernah menyarankan agar Saprudin berhenti menjadi sopir angkot.

"Kami hanya ingin proses hukum jalan terus. Dengan begitu, bisa diketahui dimana letak kesalahan sekaligus menjadi evaluasi bagi pemilik angkot," tegas Sugino.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement