REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senin (6/12), Fitri Andriyani, mestinya bisa berkumpul dengan kawan-kawannya untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-14. Di hari yang sama, siswi kelas VII SMP Negeri 10 Kota Tangerang Selatan ini juga seharusnya menjalani ujian mid semester gasal di sekolah.
Kecelakaan maut pada Jumat (2/10) lalu menghapus semua harapan Fitri. Anak bungsu dari empat bersaudara ini berpulang ke Rahmatullah beberapa saat setelah angkot S10 jurusan Ciputat-Serpong menabrak dia dan tiga temannya Jumat pagi.
Saat itu, Fitri memang sedang menanti angkot S10 tersebut. Tidak disangka, angkot yang ditunggu melaju kencang tak terkendali dan membawa petaka untuk Fitri dan tiga temannya yang masih berseragam sekolah.
Menurut penuturan salah seorang saksi, Rohim, angkot bernomor polisi B 1091 WTX tampak melaju asal-asalan sejak sebelum mencapai lokasi kejadian di Jalan WR Supratman, Pondok Ranji. "Angkotnya sudah jalan asal-asalan lalu tiba-tiba menabrak empat siswi SMP yang sedang menanti angkot," kata Rohim.
Sesaat setelah tabrakan, warga setempat langsung menghentikan dan menyerbu angkot. Di hadapan warga, Saprudin Nasution, sang sopir angkot tampak kejang-kejang. Warga menduga korban menderita epilepsi dan kambuh saat kejadian.