REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pasca jatuhnya pesawat milik maskapai Aviastar, pencarian terhadap korban terus diintensifkan. Pesawat tersebut hilang kontak ketika berada di atas wilayah Masamba, Sulawesi Selatan, usai lepas landas dari Bandar Udara Andi Jemma kemarin sekitar pukul 14.25 WITA.
Pesawat yang jatuh merupakan pesawat perintis jenis Twin Otter DHC6. Menurut staf khusus Menteri Perhubungan Hadi Mustofa Juraid, insiden yang melibatkan pesawat jenis tersebut merupakan kali pertama dalam tahun ini.
Hadi juga menyebutkan, kondisi pesawat milik Aviastar itu dalam keadaan layak terbang sebelum lepas landas. Pesawat yang hilang kontak itu diketahui berusia 34 tahun.
“Pesawat kondisinya oke. Enggak ada masalah. Twin Oter itu (jenis) pesawat yang legendaris. Di Amerika pun usianya bertahun-tahun masih dipakai,” kata Hadi Mustofa Juraid di Menteng, Jakarta, Seabtu (3/10).
Namun, dia menuturkan, masih harus menunggu hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengenai penyebab jatuhnya pesawat. Hal itu diakuinya membutuhkan waktu yang cukup lama.
Terkait pencarian korban, Hadi menjelaskan, hingga pukul 09.00 WIB, baru ditemukan tujuh korban jiwa. Yakni, lima orang dewasa yang juga karyawan Kementerian Perhubungan, serta dua orang bayi.
Adapun fokus pencarian masih berpusat pada Kabupaten Luwu Utara. Kemenhub telah membagi wilayah pencarian ke dalam empat area, yang masing-masing dijaga satu pesawat terbang pemantau. Kondisi area pencarian mayoritas berbukit-bukit.
“Tidak terlalu tinggi tapi bukitnya,” ungkap Hadi. “Masing-masing lokasi tadi ada satu pesawat yang terbang. Jadi empat pesawat yang sekarang dikerahkan. Selain (pencarian) yang dari bawah (darat).”
Dari darat, Kemenhub dibantu pasukan TNI, petugas Kepolisian, Badan SAR Nasional, dan masyarakat setempat.