REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi pesawat pesawat Aviastar tipe DHC6 dengan nomor registrasi PKBRM tidak dalam keadaan bermasalah ketika berangkat dari Massamba menuju Bandara Hassanudin, Makassar.
Selain itu, cuaca di kedua bandara terpantau tidak bermasalah dengan jarak pandang sembilan kilometer. "Pesawat melakukan maintenence, daily inspection, terakhir melakukan EMA pada 15 September 2015," ujar General Manager Komersial Aviastar, Petrus Budi, Jumat (2/10).
Menurutnya pesawat masih layak terbang dan tidak terkendala apapun. Sebab ketika berangkat bahan bakar yang dibawa sebanyak 2.300 pound, sedangkan untuk 1 jam 10 menit tidak lebih dari 1.200 pound. Dengan 2.300 pound pesawat dapat menempuh jarak terbang hingga empat jam, sesuai foulding persyaratan CSR.
"1.200 pound dapat penerbangan 1 jam 10 menit," katanya.
Pesawat yang jatuh tersendiri adalah buatan Kanada Tahun 1981 dan baru bergabung pada Januari 2015. Sedangkan, Kapten Ira Afriadi, sampai akhir bulan ini tercatat memiliki 2.911 jam terbang. Sedangkan Co Pilot Yudhistira sendiri tercatat memiliki 435 jam terbang.
"Mereka cukup berpengalaman," ucapnya.
Pesawat Aviastar tipe DHC6 dengan nomor registrasi PKBRM yang berangkat dari Masamba menuju Makassar disebut mengalami lost contact. Pesawat Aviastar telah berangkat dari Masamba sekitar pukul 14:35 Wita dan dijadwalkan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin sekitar pukul 15:39.