Kamis 01 Oct 2015 20:00 WIB
Salim Kancil

Korban Penyiksaan Preman Tambang Pasir, Tosan Dijaga Polisi 24 Jam

Rep: Lintar Satria/ Red: Bayu Hermawan
Dukungan untuk almarhum Salim Kancil.
Foto: Twitter
Dukungan untuk almarhum Salim Kancil.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pihak kepolisian melakukan penjagaan ketat di sekitar ruang perawatan Tosan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Tosan merupakan salah satu korban yang dianiaya oleh preman-preman tambang pasir di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

Berdasarkan pantauan, ada lima anggota polisi bersenjatakan laras panjang yang menjaga ruang 13 RSSA, tempat Tosan menjalani perawatan.

"Saya disuruh Kapolres untuk berjaga disini," ujar salah satu polisi yang berjaga dari Polres Lumajang, Bripda Eka Abdi Priwisono (1/10).

Polisi yang berjaga merupakan personel dari Polres Lumajang dan Polres Malang Kota. Sementara itu Ati Hariati istri Tosan mengaku tenang dengan adanya penjagaan dari polisi, sebelumnya ia merasa khawatir atas keselamatanya karena tidak ada penjagaan dari polisi.

"Mulai kemarin tapi jamnya saya tidak tahu karena saya di dalam menjaga bapak (Tosan). Tenang rasanya sekarang dijaga polisi, karena sebelum terjadi penganiayaan saya sama bapak di datangi ke rumah sama bawa celurit dan mengancam akan membunuh saya dan bapak (Tosan)," jelas istri Tosan, Ati Hariati.

Tosan yang menjadi saksi dalam peristiwa berdarah tersebut kini sedang di rawat intensif di RSSA Kota Malang. Rosyid, kerabat Tosan mengatakan  lambung Tosan menjadi bagian organ tubuh yang paling parah menderita luka, karena pukulan bendah tumpul sehingga membuat lambungnya pecah. Kondisi Tosan kini mulai membaik meskipun belum bisa di ajak berkomunikasi.

"Kata dokter tadi dilihat dulu perkembangannya, kalau ada apa-apa dipindahkan ke ICU, tapi sampai sekarang kondisinya masih bagus," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement