Rabu 30 Sep 2015 14:22 WIB

PAM Jaya: Kualitas Air ke Jakarta Menurun di Bekasi

Rep: c26/ Red: Hazliansyah
Ketinggian air di Waduk Ir Djuanda (Jatiluhur) Kabupaten Purwakarta, menurun dari sebelumnya 107 meter menjadi 106 meter, Kamis (7/6). PJT II Jatiluhur  meyakini air untuk kebutuhan pertanian selama musim gaduh tetap aman.
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Ketinggian air di Waduk Ir Djuanda (Jatiluhur) Kabupaten Purwakarta, menurun dari sebelumnya 107 meter menjadi 106 meter, Kamis (7/6). PJT II Jatiluhur meyakini air untuk kebutuhan pertanian selama musim gaduh tetap aman.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Direktur Teknik Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya HM Limbong mengatakan air yang mengalir ke Jakarta mengalami penurunan kualitas di Bekasi. Sebab air yang disalurkan dari Waduk Jatiluhur bercampur dengan pencemaran air di saluran Bekasi.

"Air kita masih bercampur dengan air di kali Bekasi. Ini yang cenderung buat air kita makin memburuk," kata Limbong di Gedung Perum Jasa Tirta II, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (29/9).

Menurutnya air di Bekasi banyak tercemar deterjen dan limbah industri. Masih banyak juga sampah-sampah yang dibuang ke sungai. Karenanya air yang bercampur ikut tercemar.

"Harusnya 16 meter kubik murni dari jatiluhur," ucapnya.

Namun ia menyebut teknologi siphon yang sudah diterapkan cukup membantu meminimalisir pencemaran. Lumpur dan limbah disedot ke pipa untuk dipisahkan dari air menuju Jakarta.

Ia juga berharap ke depannya saluran air di Bekasi dan Jakarta Timur dapat dirawat dan dikontrol lebih baik. Tentunya masyarakat harus mendapatkan air yang lebih berkualitas dan layak pakai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement