Ahad 27 Sep 2015 18:37 WIB

Sumbar Catat 2.601 Kasus Rabies Selama 2015

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ilham
 The rabies virus infects human. (animated)
Foto: scripps.org
The rabies virus infects human. (animated)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mencatat sejak Januari hingga Agustus 2015 terjadi 2.601 kasus Gigitan Hewan Tersangka Rabies (GHTR).

"Sumatra Barat termasuk provinsi endemis rabies juga," kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Kabid P2PL) Dinas Kesehatan Sumbar, dr Irene di Padang, Ahad (27/9).

Ia menuturkan, berdasarkan data Dinkes setempat, dari 19 kabupaten/kota di Sumatra Barat, kasus rabies terbanyak ditemukan di Kabupaten Solok dengan 302 kasus, disusul Kota Padang dengan 280 kasus, Kabupaten Limapuluh Kota dengan 269 kasus, Kabupaten Agam dengan 192 kasus, dan Kabupaten Padang Pariaman dengan 167 kasus.

Sementara itu, sebanyak lima orang meninggal akibat rabies atau yang biasa disebut Lyssa selama 2015. Yaitu, dua orang di Kabupaten Pesisir Selatan, dua orang di Kabupaten Solok, satu orang di Kabupaten Sijunjung.

"Provinsi yang banyak rabies di Indonesia itu, Sumbar termasuk lima besar. Disamping Sumatra Utara (Sumut), Sulawesi Utara (Sulut) dan Bali," jelasnya.

Dikatakannya, rabies merupakan satu dari sekian penyakit hewan yang dapat menular kepada manusia. Berdasarkan data yang ada, satu orang meninggal setiap 10 menit sekali akibat rabies di seluruh dunia. Kasus rabies 100 persen bersifat fatal. Lebih dari 50 persen kasus rabies terjadi pada anak-anak. "25 provinsi di Indonesia masih tertular rabies," ujar Irene.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) dari Dinas Peternakan Sumbar, M Kamil mengungkapkan, kabupaten penyumbang kasus rabies terbanyak berada di Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Pasaman.

Dinas Peternakan Sumbar, lanjutnya, mencatat terdapat 72 anjing yang positif rabies. Sementara pada 2014 ada sekira 141 kasus dan pada 2013 ada sekitar 150 kasus anjing yang positif rabies. "Hanya sedikit penururan. Di banding tahun ini diperiode yang sama, tidak jauh menurunnya," kata Kamil menjelaskan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement