Sabtu 26 Sep 2015 07:36 WIB

Komjen Buwas Ingin Isolasi Tahanan Narkoba di Pulau Terluar

Rep: c 26/ Red: Indah Wulandari
Petugas menjaga tersangka kasus narkoba jenis shabu sebanyak 360 kilogram saat rilis narkotika jaringan internasional di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (15/7).
Foto: Antara/Vitalis Yogi Trisna
Petugas menjaga tersangka kasus narkoba jenis shabu sebanyak 360 kilogram saat rilis narkotika jaringan internasional di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (15/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso mengaku tidak setuju ada pembangunan rumah tahanan atau lapas di Pulau Seribu. Budi menyarankan lapas khusus narkoba lebih baik dibangun di pulau terluar Indonesia.

"Kalau bisa saya taruh dipulau terluar di Indonesia sehingga itu lebih aman dan efektif," katanya saat berkunjung ke Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (25/9).

Menurutnya, dengan ditahan di pulau terluar Indonesia maka tahanan akan merasa terisolir. Jauh dari jangkauan masyarakat atau keluarga. Karenanya tentu akan memberikan efek hukuman yang setimpal dan kemudian membuat mereka jera.

Jika di Pulau Seribu, ujarnya, tidak cocok dijadikan lapas. Pasalnya, wilayah tersebut merupakan kawasan yang berpotensi untuk pariwisata. Kawasan pariwisata tentu juga ramai sehingga orang bisa keluar masuk dengan mudah.

"Saya berharap nggak di Pulau Seribu karena lebih rawan untuk dihubungi dan dikunjungi orang luar," sarannya.

Meskipun demikian untuk letak pulau mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ini menyerahkan kepada Menteri Hukum dan HAM (Menkumham). Menkumham yang akan menyurvei dan menetapkan lokasi yang dinilai cocok untuk pembangunan lapas khusus narkoba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement