Rabu 23 Sep 2015 16:36 WIB
Adnan Buyung Meninggal

Berteman Sejak Mahasiswa, Akbar Sebut Adnan Buyung Pejuang

Rep: C25/ Red: Ilham
Ketua Wantim Golkar Akbar Tanjung.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ketua Wantim Golkar Akbar Tanjung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepergian seorang Adnan Buyung Nasution menjadi duka banyak pihak, termasuk Akbar Tanjung. Politikus Senior Partai Golkar itu menganggap Adnan Buyung sebagai pejuang.

Akbar merasa sangat dekat dengan sosok Adnan Buyung, meski almarhum merupakan seniornya di Universitas Indonesia (UI). Hal itu, diakui Akbar, bisa terjadi lantaran Adnan merupakan sosok yang memang dikenal sangat terbuka, khususnya dalam mengemukakan pendapat.

Ia menuturkan, semasa hidup Adnan Buyung merupakan pejuang yang tak pernah berhenti memperjuangkan hak asasi manusia dan penegakan hukum di Indonesia. Selain itu, almarhum Adnan juga dikenal sebagai sosok seorang pejuang kebenaran, yang akan selalu memperjuangkan keadilan.

Akbar yang saat itu juga mengaku sudah mengenal sejak almarhum melakukan aksi-aksi di pergerakan mahasiswa, di Satuan Aksi Sarjana Indonesia. Ketidak seganan dan kerasnya Adnan dalam menyampaikan pendapat, membuat mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat tersebut tidak segan menyebutnya sebagai seorang pejuang.

"Dia seorang pejuang," tegas Akbar saat ditemui di depan rumah duka, Rabu (23/9) sore.

Akbar mengaku sudah lama mendengar kabar kalau Adnan sakit, termasuk saat dia dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah. Namun, waktu yang terbatas membuat Akbar belum sempat menemui atau menjenguk almarhum, baik semasa sakit ataupun ketika dirawat di rumah sakit.

Adnan Buyung Nasution meninggal dunia pada Rabu (23/9) pagi siang sekitar pukul 10.15 di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta. Almarhum akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir blok AA2 pada 7 pada Kamis (24/9) pagi sekitar pukul 08.00, selesai pelaksanaan shalat Ied.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement