Rabu 23 Sep 2015 07:59 WIB

Pempov Sulsel Percepat Pembebasan Lahan untuk Kereta Trans Sulawesi

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Hazliansyah
Sejumlah kendaraan  melintas dengan hati-hati di jalur Trans Sulawesi yang longsor di Desa Toboli, Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Senin (15/6). (Antara/Patar)
Sejumlah kendaraan melintas dengan hati-hati di jalur Trans Sulawesi yang longsor di Desa Toboli, Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Senin (15/6). (Antara/Patar)

REPUBLIKA.CO.ID, BARRU, SULSEL -- Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang, menginstruksikan agar pelaksanaan pembangunan fisik jalur kereta api Trans Sulawesi sepanjang 18 kilometer dapat segera diselesaikan.

Menurut Agus, saat ini Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek pembangunan perkeretaapian sudah kembali diberi kuasa untuk membayar pembebasan lahan. Ia berharap pembangunan prioritas sepanjang 18 km tersebut dapat selesai sebelum November.

"Kemarin memang terlambat karena ada pergantian Kepala Dinas Perhubungan. Saya minta sekarang lebih diprioritaskan karena infonya presiden akan datang pada November," ujarnya disela rapat koordinasi pembangunan perkereta apian di Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Selasa (22/9).‎

Agus menjelaskan, pembangunan perkeretaapian tersebut bukan hanya sekadar pembangunan, tetapi mengubah peradaban. Ia mengakui, untuk awal memang semua terasa sulit, namun setelah dimulai semua akan menjadi lebih mudah.

Mengenai pembebasan lahan, Agus mengatakan, meski sempat ada sedikit hambatan, namun saat ini semuanya sudah hampir selesai. Dia menginginkan agar semua proses dapat berjalan lancar karena anggarannya sudah disiapkan dan akan selesai pada pekan kedua Oktober.

"Sangat rugi kita kalau anggaran dari pusat tidak bisa kita serap hingga akhir tahun. Setelah ini jangan terpaku pada 18 kilometer, kalau bisa dipercepat," lanjutnya.

Untuk tahap selanjutnya, Agus menyatakan, Pemerintah Kota Parepare sudah siap dan melakukan sosialisasi rencana pembangunan tersebut pada masyarakat.

‎Walikota Parepare, Taufan Pawe menuturkan, pihaknya sudah aktif melakukan sosialisasi tehadap warga sekitar yang lahannya kemungkinan besar terpakai dan harus dijual kepada pemerintah daerah dalam rangka pembuatan jalur trans sulawesi Makassar-Parepare. Bahkan rencananya di Parepare akan dibangun dua stasiun besar, yakni di Lumpue dan Soreang.

"Saya yakin pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah cukup baik. Rencananya Parepare ada dua stasiun Lumpue dan Sorerang. Dari pengakuan satuan kerja perkeretaapian saja, Parepare disebut siap 90 persen," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement