Rabu 23 Sep 2015 05:06 WIB

Fadjroel, Kritis ke SBY Melempem ke Jokowi

Rep: Arif Satriantoro/ Red: Erik Purnama Putra
Fadjroel Rachman jabat Komisaris Utama PT Adhi Karya.
Foto: Republika/Rakhmawaty La
Aktivis Muhammad Fadjroel Rachman (kanan).

Fadjroel adalah aktivis, pesohor, pemimpin sebuah media online, dan dikenal kritis pada pemerintah terutama di zaman SBY. Hampir apa saja tentang SBY dan kebijakan pemerintahannya selalu dikomentari, dikritisi. Mulai dari pesawat kepresidenan, penanganan bencana, termasuk korupsi yang menjerat kader Demokrat, partai milik SBY. Bisa dibayangkan, seandainya limousin pintu enam Mercedez Benz tipe V12 yang digunakan Jokowi digunakan oleh SBY, entah riuh seperti apa suara Fadjroel di Twitter dan medianya.

Di musim pemilu tahun lalu, dia berada di barisan pendukung capres Jokowi, dan itu tampaknya dilakukannya sampai sekarang ketika Jokowi sudah jadi presiden. Sejak itu, nyaris tak ada lagi suara Fadjroel di Twitter yang mengkritik pemerintah.

Dalam beberapa hal, dia bisa disebut cenderung berada di depan Jokowi, menjadi tameng pemerintah. Twit Fadjroel tentang utang ke IMF yang di-mention ke SBY, tampaknya juga dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa SBY keliru atau setidaknya tidak berhati-hati soal data-data utang ke IMF [dan Jokowi yang benar].

Hari ini, SBY memang menjadi berita menyusul twitnya tentang pelunasan utang pada IMF yang dijadikan berita oleh beberapa media online. Lewat akun @SBYudhoyono yang terverifikasi sebagai milik SBY, eks presiden itu mengkoreksi pernyataan Jokowi yang menyebut bahwa Indonesia masih berutang ke IMF.

Menurut SBY, dia merasa perlu meluruskan pernyataan Jokowi sebab kuatir dianggap berbohong saat menjadi presiden. Dia menulis, utang Indonesia ke IMF [$ 9,1 miliar] sudah dilunasi sejak 2006 atau empat tahun lebih awal dari masa jatuh tempo. "Jika pernyataan Presiden Jokowi tersebut tidak saya koreksi, rakyat bisa menuduh saya yang berbohong. Kebenaran bagi saya mutlak."

Twit SBY itulah yang ditanggapi oleh Fadjroel dengan menunjukkan data dari Laporan Statistik Utang Negeri Indonesia yang dikeluarkan oleh BI. Dan memang benar, pada Tabel I.4 halaman 6 yang disebutkan oleh Fadjroel, tertulis ada utang ke IMF sebesar 2.801 juta dolar AS sesuai “Posisi Utang Luar Negeri Menurut Kreditur.” Persoalannya, Fadjroel tidak cermat membaca data.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement