Sabtu 19 Sep 2015 22:46 WIB

Lapas Timika Sebut Jumlah Petugas Jadi Faktor Kaburnya Tahanan

Dua dari 10 tahanan kabur BNN yang berhasil kembali ditangkap di bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Sabtu (9/5).
Foto: Republika/C18
Dua dari 10 tahanan kabur BNN yang berhasil kembali ditangkap di bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Sabtu (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Pihak Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Timika, Papua, menyatakan kekurangan personel petugas sehingga mengakibatkan kaburnya empat orang tahanan pada Jumat (18/9) petang.

Kepala Seksi Keamanan Lapas Kelas IIB Timika Yonas Kaway di Timika, Sabtu, mengatakan, peristiwa kaburnya empat tahanan dan napi itu terjadi bersamaan dengan kegiatan ibadah rutin warga binaan.

Saat sebagian warga binaan tengah khusyuk berdoa, empat rekan mereka memanfaatkan kesempatan untuk kabur dengan cara memanjat tembok belakang blok tahanan setinggi empat meter dengan bantuan tali yang terbuat dari kelambu. Pada saat peristiwa itu terjadi, hanya ada dua orang petugas (sipir) yang melakukan penjagaan di Lapas Timika.

"Kami di sini benar-benar kekurangan tenaga sehingga untuk mengawasi ratusan warga binaan tentu sangat sulit. Kondisi itulah yang mengakibatkan warga binaan kami sering sekali lolos dari pantauan petugas," jelas Yonas.

Yonas mengatakan, kelambu yang dijadikan tali oleh para tahanan dan napi yang kabur itu merupakan kelambu bantuan Dinas Kesehatan Mimika.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, diketahui bahwa para tahanan dan napi yang kabur itu sejak awal sudah merencanakan aksi nekad mereka. Beberapa kelambu disambung hingga sepanjang enam meter, lalu diikatkan pada besi pagar kawat duri yang terpasang pada sisi atas tembok belakang Lapas Timika.

Guna menyelidiki kasus tersebut, pada Sabtu petang Polres Mimika melakukan olah tempat kejadian perkara di Lapas Kelas IIB Timika.

Kasat Reskrim Polres Mimika AKP Galih Wardani mengatakan pihaknya juga telah meminta keterangan dari sejumlah saksi baik sipir maupun warga binaan Lapas Timika.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement