Sabtu 19 Sep 2015 03:12 WIB

JICA Datangkan Mesin Bor Terowongan untuk Pembangunan MRT

Suasana proyek MRT (Mass Rapid Transit) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (14/7).   (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Suasana proyek MRT (Mass Rapid Transit) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (14/7). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Japan International Coorperation Agency (JICA) mendatangkan mesin bor terowongan (tunnel boring machine), untuk mendukung pembangunan infrastruktur bawah tanah proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta.

"Mesin ini dihadirkan JICA untuk melakukan penggalian dan pembangunan terowongan bawah tanah dari Patung Pemuda di Senayan sampai Setiabudi," kata Chief Representative JICA Indonesia Ando Naoki di Jakarta, Jumat (19/9).

Menurutnya, mesin berbentuk silinder dengan diameter 6,7 meter, yang juga dilengkapi dengan 48 mata pisau itu, telah didesain untuk menerobos tanah sekaligus memasang balok beton berukuran 1,5 meter pada dinding terowongan.

"Jadi ada dua keuntungan yang didapatkan dari satu mesin, pengadaan terowongan serta konstruksinya," ujarnya.

Sementara itu, Project Manager for CP-104 Shimizu Corporation Osako Kazuya menjelaskan mesin yang dibuat oleh Japan Tunnel System Corporation itu, akan dioperasikan setiap hari selama 24 jam.

"Dalam satu setengah tahun pengerjaan proyek, mesin ini hanya akan menerima tiga kali perawatan dan tidak perlu terlalu sering dihentikan operasionalnya, sehingga akan dijalankan berhari-hari. Kami yakin pekerjaan tidak akan banyak terhambat," jelasnya.

Selain itu, operasional tunnel boring machine tidak akan membuat jalan di atasnya bergetar atau pun rusak, sehingga aman digunakan, katanya. Ia juga menjamin infrastruktur bawah tanah dari Senayan hingga Bundaran Hotel Indonesia tersebut juga didesain agar mampu menahan air hujan.

"Ketika musim hujan, terowongan ini tidak akan dimasuki air serta aman dari banjir, dan konstruksinya tidak akan terganggu. Ini sudah dikaji oleh Jepang ketika mendesain pembuatan MRT di bawah tanah," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan, mesin seberat sekitar 323 ton ini akan dioperasikan oleh kontraktor CP-104, yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.

Ia memperkirakan masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah MRT dengan menggunakan mesin tersebut akan berlangsung mulai September 2015 hingga Desember 2016.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement