Jumat 18 Sep 2015 17:15 WIB

Malaysia Evakuasi Ratusan Warga dari Riau

 Landasan pacu tidak beroperasi karena diselimuti kabut asap di Bandara Sultan Syarif Kasim II, di Pekanbaru, Riau, Senin (14/9).  (Antar/Rony Muharman)
Landasan pacu tidak beroperasi karena diselimuti kabut asap di Bandara Sultan Syarif Kasim II, di Pekanbaru, Riau, Senin (14/9). (Antar/Rony Muharman)

REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU -- Pemerintah Kerajaan Malaysia melakukan evakuasi ratusan warganya dari Provinsi Riau akibat kabut asap pekat yang menyelimuti daerah itu dalam beberapa pekan terakhir.

Konsul Malaysia Pekanbaru Hardi Hamdin di Pekanbaru, Jumat menjelaskan terdapat sebanyak 173 warga Malaysia yang dievakuasi dengan menggunakan Pesawat Hercules milik Tentara Udara Diraja Malaysia melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II untuk selanjutnya mendarat di Subang, Malaysia.

"Untuk tahap pertama 120 orang yang akan diberangkatkan. Selebihnya kita usahakan berangkat hari ini juga," katanya.

Dari pantauan di Konsulat Malaysia Jalan Jendral Sudirman tampak ratusan orang yang mayoritas merupakan pelajar Malaysia diangkut menggunakan tiga unit bus.

Menurut Hardi alasan diberangkatkan warganya tersebut karena kondisi kabut asap Riau dalam status "Berbahaya" dalam beberapa pekan terakhir. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa sudah ada laporan dari warganya yang berada di Pekanbaru menderita sakit akibat kabut asap pekat.

"Atas dasar kesehatan saja. Nanti jika kondisi "jerebu" sudah membaik akan kita kembalikan lagi ke Pekanbaru," ujarnya.

Ia menjelaskan setidaknya ada sekitar 400 an warga Malaysia yang berada di Pekanbaru. Namun sebagian dari warga Malaysia tersebut tercatat ada yang meninggalkan Riau terlebih dahulu baik karena libur perkuliahan maupun cuti pekerjaan.

Lebih lanjut ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau yang memudahkan Konsul Malaysia melakukan evakuasi terhadap warganya dari Pekanbaru.

Salah seorang mahasiswa Malaysia yang saat ini melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Muhammad Nazri mengatakan dirinya ikut dalam evakuasi ini karena orang tuanya khawatir akan kesehatannya selama kabut asap di Pekanbaru.

"Orang tua saya selalu mengikuti perkembangan kabut asap di Riau melalui acara TV, dan selalu mengkhawatirkan kesehatan saya disini," kata Nazhri yang merupakan warga Kelantan kepada Antara.

Pada Senin lalu (14/9) Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menetapkan status darurat pencemaran udara akibat kabut asap kebakaran lahan dan hutan yang terus menyelimuti daerah itu sejak awal September lalu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement