REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perekonomina Rizal Ramli menganggap Dirut Pelindo 2 RJ Lino tak bisa diajak berdebat. Ini dibuktikan dengan tindakannya yang memasang iklan di berbagai media cetak di Indonesia.
"Lino ini gak bisa debat dan malah justru pasang iklan di koran Kompas dan Bisnis Indonesia. Dia juga pasang iklan berbentuk berita advetorial di koran lainnya," jelasnya di Gedung LIPI Selasa (15/9).
Isi iklan itu, kata dia, terkait pembanguna proyek pelabuhan kali baru. Baginya ini memprihatinkan. Sebab menunjukkan sejauh mana kapasitas yang dimiliki Lino. Yakni tidak berani berdebat langsung dengan dirinya.
Selain itu dia merasa prihatin akan besaran dana untuk iklan tersebut. Dimana menghabiskan anggaran hingga Rp 3 miliar. Jumlah uang yang tak sedikit menurut dirinya. "Saat ini dia juga sudah menggalang opini dengan menyewa pakar pakar yang dibayar. Tugasnya yakni membuat opini agar kebijakan Pelindo menjadi logis dan bisa didukung publik," jelasnya.
Dia mengusulkan DPR mesti turun tangan. Dimana mengecek sejauh mana penggunaan dana untuk iklan besar besaran itu. Sebab semuanya mesti clear agar publik tak menduga yang tidak tidal pada Pelindo 2.