Selasa 15 Sep 2015 22:58 WIB

Warga dan Tentara Bahu Membahu Bangun Rumah Nenek Sandinem

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Teguh Firmansyah
Warga miskin.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Warga miskin.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Sebanyak 50 orang gabungan dari anggota Koramil Cilongok dan warga setempat, melakukan kerja bakti untuk membangun rumah nenek miskin Sandinem Wartem (85 tahun).

Sadinem merupakan warga Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Selasa (15/9) yang hidup sangat miskin.  Di usianya yang sudah lanjut, ia harus menghidupi dua anaknya yang sakit jiwa.

"Tadinya kita rencanakan pembangunan mulai dilaksanakan Senin (14/9). Namun karena programnya berubah bukan lagi memperbaiki namun membangun rumah baru, pelaksanaannya diundur menjadi Selasa (15/9)," jelas Komandan Kodim 0701 Banyumas, Letkol Inf Erwin Eka Gita Yuwana, yang menginisiasi program tersebut.

Menurut Erwin, perubahan karena cukup banyaknya donatur yang menyumbang dalam bentuk uang. Akhirnya dana tersebut digunakan untuk membelikan tanah sekalian.

"Jadi, program yang dilaksanakan ini bukan hanya sekadar memperbaiki rumah yang sudah ada. Tapi membangun rumah baru, di lokasi yang nantinya menjadi tanah milik Sandimen sendiri," jelasnya.

Menurutnya, rumah Sandinem yang akan dibangun berukuran 6 kali 7 meter. Rumah tersebut, akan memiliki dua kamar tidur, ruang tamu dan juga dapur.

Terkait hal ini, Kadus II Desa Pagaraji Ahmad Ashari, mengaku sangat berterimakasih atas kepedulian masyakat yang telah memberikan berbagai bantuan pada nenek Sandinem.  "Selama ini, kehidupan nenek Sandinem memang sangat memperihatinkan. Hidupnya banyak ditopang belas kasihan tetangganya, karena sudah tua dan harus menghidupi dua anaknya yang sakit jiwa," jelasnya.

Sebelumnya, nenek Sandinem tinggal di rumah berukuran 4 x 5 meter yang benar-benar tidak layak huni. Anyaman bambu yang menjadi dinding rumah sudah banyak yang rusak. Sedangkan kondisi rumahnya juga sudah nyaris roboh. Tak hanya itu, rumah yang ditempati adalah lahan milik tetangga yang berada di bawah tebing sehingga dikhawatirkan longsor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement