REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Shalat Istisqa digelar di halaman gubernur Sumatera Selatan. Shalat diikuti ratusan warga, termasuk pegawai negeri sipil (PNS) dan pelajar.
Shalat minta hujan dipimpin langsung KH Nawawi Dencik, imam besar Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin, Palembang. Shalat Istisqa diikuti pejabat pemerintah daerah.
Menurut Sekda Sumsel Mukti Sulaiman, shalat ini sebagai salah satu upaya agar hujan datang dan memadamkan titik api yang memicu terjadinya kabut asap.
Untuk memadamkan titik api menurut Mukti, pemerintah telah melakukan berbagai upaya. “Untuk pemadaman kita sudah mendapat bantuan dari pemerintah pusat, pemadaman melakukan dari jalur darat dan menggunakan bom air," ujarnya.
Namun, kata dia, lokasi lahan terbakar yang mayoritas di pelosok daerah sehingga sulit untuk dijangkau. Selain itu, di lokasi yang terbakar juga banyak terdapat lahan gambut sehingga sulit dipadamkan.
Sementara itu pada siang hari, puluhan masa yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Sumsel Menggugat Asap (KRSMA) berunjuk rasa ke kantor Gubernur Sumsel. Massa menuntut, pemerintah segera menanggulani bencana kabut asap.
Menurut Asep koordinator aksi, asap merupakan bencana ekologis. Kondisi ini merupakan bentuk kelola lingkungan hidup yang gagal akibat rakusnya segelintir manusia serakah.
"Terjadinya bencana ekologis ini, pemerintah telah gagal menata keseimbangan ekosistem dan adil terhadap lingkungan bagi masyarakat Sumatera Selatan.”