REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Presiden BJ Habibie turut merasa kehilangan atas kepergian sahabatnya Ali Wardhana. Mantan Menteri Keuangan di era orde baru itu meninggal dunia pada Senin (14/9) sore. Sosok yang juga pernah menjabat sebagai menteri ekonomi itu pun begitu kuat dalam ingatan Habibie.
"Beliau adalah manusia yang berdedikasi tinggi bagi bangsa Indonesia, dia tidak memandang orde baru, sara, dia hanya menjalankan tugas. Sebagai bangsa Indonesia kita harus bersyukur punya putra seperti itu," tutur Habibie usai bertakziyah di kediaman almarhum di jalan Patra Kuningan XV, Jakarta Selatan.
Di masa kepemimpinan Presiden Soeharto, selama 15 tahun Ali Wardhana menjabat sebagai Menteri Keuangan. Setelah itu, pria kelahiran Solo 6 Mei 1928 itu kembali dipercaya Soeharto menjabat sebagai Menteri Ekonomi pada 1983 sampai 1988.
Sepak terjangnya pun diakui Habibie. Ali sempat membuat gebrakan dengan kebijakannya membubarkan Bea dan Cukai serta melakukan devaluasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. "Saya turut berduka mari kita dampingi dia terus dengan do'a," tutur Habibie sambil mengulas kembali secuil kenangan indahnya bersama Ali.
Pertama kali mengenal Ali Wardhana, saat itu Habibie tengah berniat menemui Menteri Keuangan. Setelah sekian lama menunggu, sosok anak muda gagah pun datang menghampiri Habibie. "Waktu itu saya masih di Industri, mau ketemu Ali, malah yang datang anak muda," tuturnya.
Tak disangka, pemuda tersebut adalah Menteri Keuangan alias Ali Wardhana. "Saya ditanya mau ketemu siapa, Saya jawab, mau bertemu Menteri. Lalu saya dikasih tahu, orang yang tanya tadi ternyata Ali Wardhana. Saya sangat sayang dia, dia juga sangat sayang saya," tuturnya.