Senin 14 Sep 2015 13:36 WIB

Pangdam: Belum Ada Minta Tebusan dari Penyanderaan WNI di Papua Nugini

Sejumlah anggota Komando Pasukan Katak mengikuti simulasi pembebasan sandera pada sebuah kapal yang dibajak di Laut Jakarta, Senin (6/4).  (Antara/Vitalis Yogi Trisna)
Sejumlah anggota Komando Pasukan Katak mengikuti simulasi pembebasan sandera pada sebuah kapal yang dibajak di Laut Jakarta, Senin (6/4). (Antara/Vitalis Yogi Trisna)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian, mengatakan sampai saat ini belum ada permintaan tebusan yang dilontarkan kelompok bersenjata yang menyandera dua WNI di Papua Nugini (PNG).

Sampai kini belum ada permintaan tebusan sehingga pihaknya masih menunggu faktor apa yang menyebabkan kelompok bersenjata melakukan penyanderaan. "Belum diketahui dengan pasti apa motif dari para penyandera," ujar Mayjen TNI Siburian kepada Antara, Senin di Jayapura.

Dikatakan dia, kedua WNI itu disandera kelompok bersenjata pimpinan JP. Dari laporan yang diterima sebelum melakukan penyanderaan terhadap dua WNI, kelompok bersenjata sempat menembak rekannya, yakni Kuba yang masih dirawat di RS Bhayangkara.

Kelompok bersenjata pimpinan JP menyandera kedua WNI yang disandera yakni Sudirman (30) dan Badar (28) saat mereka sedang memotong kayu di Kampung Skopro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom. Kampung Skoutio masuk dalam wilayah Province Sandaun, PNG, dapat ditempuh sekitar tiga jam jalan kaki dari Skopro, Kabupaten Keerom.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement