Selasa 08 Sep 2015 23:58 WIB

Menpan: Teroris Harus Ditanggulangi Bersama

menpan RB Yuddy Chrisnandi mengunjungi SDN Linggasana, Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (5/9).
Foto: kemenpan RB
menpan RB Yuddy Chrisnandi mengunjungi SDN Linggasana, Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan) Yuddy Chrisnandi mengatakan perlu ada sinergi secara total antara lembaga pemerintah dengan segenap lapisan masyarakat dalam melakukan tindakan preventif terkait penanggulangan terorisme di Tanah Air.

"Terorisme bukan sekadar isu biasa, tetapi merupakan sesuatu yang harus diwaspadai, dipahami, dan ditanggulangi bersama," kata Yuddy saat berkunjung ke Kantor Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan berkoordinasi dengan jajaran institusi yang dipimpin Saud Usman Nasution itu di Sentul, Bogor.

Pemerintah, kata dia, melalui BNPT telah menjalankan program penanggulangan dan pencegahan terorisme. Selama ini BNPT pun dianggap telah berada di jalur atau rel yang benar dalam melaksanakan misinya.

Ia juga mendukung penuh program Tahun Damai di Dunia Maya yang dicanangkan BNPT pada 2015. "Slogan itu cukup baik, semoga bisa dilaksanakan," kata dia.

Menpan berharap program itu tidak sekadar bisa meredam propaganda terorisme, namun juga bisa mengajak semua pihak untuk ikut peduli dengan isu-isu terorisme.

Yuddy menilai, berbicara terorisme itu adalah berbicara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu, semua pihak, bersama BNPT, harus bahu membahu dalam mencegah bahaya terorisme.

"Tidak hanya damai di dunia maya, tetapi kita harus bisa menciptakan perdamaian abadi, tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia," kata dia.

Menurut Yuddy, perdamaian itu bisa tercapai bila seluruh lapisan masyarakat mau ikut aktif dalam mencegah dan menanggulangi bahaya terorisme. Mulai dari unsur masyarakat paling kecil sampai pejabat.

Kepala BNPT Saud Usman Nasution menambahkan, lembaganya terus melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan terorisme dengan melakukan sosialisasi dan dialog untuk memberikan pemahaman yang benar tentang bahaya terorisme.

Program itu dilakukan dengan menggandeng lembaga terkait, baik itu antarlembaga pemerintah seperti Kementerian Ristek dan Dikti, Kementerian Agama, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pendidikan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, TNI, Polri, BIN maupun dengan perguruan tinggi, pesantren, ormas, dan komunitas dunia maya.

Selain itu, BNPT juga membentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di 33 provinsi di Indonesia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement