REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyayangkan siswa-siswi yang bersekolah di madrasah belum bisa mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Padahal KJP bisa membantu keluarga yang kurang mampu untuk tetap membiayai sekolah anak-anaknya.
Basuki mengaku pihaknya belum membuatkan KJP bagi siswa yang bersekolah di madrasah. Ini lantaran madrasah bukan berada langsung di bawah dinas pendidikan Pemprov DKI. Melainkan kantor wilayah (kanwil) Kemeterian Agama.
"Saya tidak bisa tembus madrasah karena di bawah kanwil (kantor wilayah)," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (8/9).
Ia menilai saat ini banyak warga miskin yang menyekolahkan anaknya di madrasah karena mungkin dianggap lebih murah. Sayangnya KJP belum terdistribusi kepada mereka di madrasah yang jua membutuhkan.
Oleh karenanya, ujar dia, pihaknya tengah mengupayakan berkoordinasi dengan kanwil untuk mendapatkan data siswa tidak mampu. Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk lebih perhatian dengan lingkungan sekitar. Jika ada tetangga yang tidak mampu bersekolah di madrasah dan tidak memiliki KJP untuk melapor ke pihaknya.
Laporan ini, tambahnya, akan diproses untuk kemudian dibuatkan KJP sesuai syarat yang telah ditetapkan Pemprov DKI. "Bantu kami daftarkan supaya mereka bisa dapatkan KJP. Tolong cari siapa butuh KJP," ucapnya.