Selasa 08 Sep 2015 11:12 WIB

Menkeu Lapor Presiden: 2015 adalah Tahun yang Berat

 Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memberikan sambutan dalam Seminar Pendalaman Sektor Keuangan di Jakarta, Senin (7/9).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memberikan sambutan dalam Seminar Pendalaman Sektor Keuangan di Jakarta, Senin (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro melaporkan hasil pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G-20 di Turki kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa (8/9).

"Lapor habis pulang dari pertemuan dari G-20. Jadi kami laporkan perkembangan pembicaraan di sana," kata Bambang usai bertemu Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Menkeu mengungkapkan bahwa pertemuan G-20, intinya menyikapi kondisi global yang dilanda krisis dan tidak memberikan prospek yang cerah.

"Intinya dari G-20 kemarin, 2015 ini adalah tahun yang berat tidak memberikan prospek yang cerah dan juga membaiknya data AS memberi konsekunsi pada negara lain, termasuk tekanan pada Rupiah dan yang lainnya," ungkapnya.

Bambang juga menyampaikan kepada Presiden bahwa hingga akhir tahun harus dijaga perekonomian dan diprediksi tahun depan prospeknya lebih baik. Menkeu juga menyampaikan bahwa pertemuan dengan Presiden juga melaporkan perkembangan pembahasan RAPBN 2016 yang masih dalam tahap awal.

Selain itu, lanjutnya, dalam pertemuan tersebut juga menyinggung rencana kebijakan paket ekonomi dalam menghadapi perekonomian saat ini. "Beliau (Presiden) inginkan yang punya dampak signifikan harus dimasukan, apakah dalam PP (Peraturan Pemerintah) ataukah peraturan menteri," tuturnya.

Menkeu juga engungkapkan adanya isentif fiskal yang diberikan dalam paket kebijakan ekonomi selain tax holiday yang telah dikeluarkan. "Insentif fiskal kemarin sudah ada tax holiday itu merupakan bagian dari paket, nantinya ada lagi, misalkan tentang galangan kapal juga akan diselesaikan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement