Selasa 08 Sep 2015 03:27 WIB

Polisi dan Tokoh Agama Diminta Jamin Kebebasan Beragama di Tolikara

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Indira Rezkisari
Tim Pencari Fakta (TPF) Komat Tolikara Adnin Armas (ketiga kiri), Fadlan Garamatan (kedua kiri), Bachtiar Nasir (kedua kanan) dan Jeje Zaenudin (tengah) berfoto bersama Anggota Komnas HAM Manager Nasution (ketiga kanan) saat melaporkan hasil temuan insiden
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Tim Pencari Fakta (TPF) Komat Tolikara Adnin Armas (ketiga kiri), Fadlan Garamatan (kedua kiri), Bachtiar Nasir (kedua kanan) dan Jeje Zaenudin (tengah) berfoto bersama Anggota Komnas HAM Manager Nasution (ketiga kanan) saat melaporkan hasil temuan insiden

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS Nasir Djamil mengatakan, Shalat Idul Adha tetap dilaksanakan di Tolikara. 

"Agar tak terjadi kerusakan kerukunan antar umat beragama, maka kerukunan umat beragama harus dijaga di Tolikara. Polisi, tokoh agama, tokoh masyarakat di sana harus menjamin kebebasan beragama di Tolikara," katanya, Senin, (7/9).

Kalau ada ancaman penggagalan Shalat Idul Adha maka harus dilakukan pendekatan secara persuasif dulu. Ini masih ada waktu beberapa minggu untuk melakukan pendekatan terhadap pihak-pihak yang kurang berkenan.

"Pertama lakukan dulu langkah-langkah  persuasif. Kemudian kalau secara persuasif tak bisa, baru dulakukan langkah preventif dengan cara pengamanan pelaksanaan  ibadah Shalat Idul Adha yang dilakukan TNI dan Polri," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement