Rabu 02 Sep 2015 16:30 WIB

Dukungan Lebih Konkret Jika PAN Masuk Kabinet

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kedua kanan), Ketua MPP PAN Soetrisno Bachir (kedua kiri), serta Sekjen PAN Eddy Soeparno (kiri) bersiap memberikan keterangan pers terkait bergabungnya PAN dengan
Foto: Antara/Yudhi Mahatma/ama
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kedua kanan), Ketua MPP PAN Soetrisno Bachir (kedua kiri), serta Sekjen PAN Eddy Soeparno (kiri) bersiap memberikan keterangan pers terkait bergabungnya PAN dengan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby mengatakan, pernyataan PAN mendukung Koalisi Indonesia Hebat (KIH) masih bersifat umum. Sebab belum ditandai dengan MoU antara KIH dan PAN yang menyatakan PAN secara resmi mendukung KIH.

"Dukungan PAN secara permanen kepada KIH atau Pemerintahan Jokowi-JK itu akan lebih konkret jika ditandai dengan masuknya kader PAN ke struktur kabinet pemerintahan," katanya, Rabu (2/9).

Kalau dukungan hanya dalam bentuk ucapan Ketua Umum PAN yang menyatakan dukungan ke pemerintah, ini belum bisa dipastikan permanen. "Dukungan riil hanya ditandai dengan masuknya PAN ke kabinet."

Kalau hanya koalisi berdasarkan isu, kapanpun PAN bisa mencabut dukungannya ke pemerintah. Saat ini mungkin PAN sejalan dengan pemerintah dalam isu  ekonomi, mungkin dalam isu lain PAN bisa tidak sepakat.

"Artinya PAN tidak terikat  permanen dalam mendukung KIH atau pemerintah. Dukungan PAN pada pemerintah masih bersifat longgar," ujar Adjie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement