REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Pemprov DKI Jakarta belum memiliki panti yang khusus menangani pasien penderita virus HIV. Hal ini diungkapkan saat seorang anak bertanya tentang panti bagi anak penderita HIV dalam acara Hari Anak Nasional (HAN) Tingkat Provinsi DKI Jakarta di Dunia Fantasi Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu (26/8).
Meski demikian, Basuki menyebut Pemprov menyediakan solusi sementara sebelum adanya panti khusus penderita HIV. Ia meminta kepada para penderita agar secara sukarela mengikuti pemeriksaan. "Kalau kita tahu status HIV-nya, bisa kita obatin. Makanya kita dorong secra sukarela untuk tes," kata Ahok.
Pria yang akrab disapa Ahok ini menegaskan jika terbukti maka rahasia akan disimpan dan tidak akan dibocorkan. Mengingat penyakit ini masih dianggap tabu di kalangan masyarakat. Masih banyak yang takut untuk periksa karena khawatir akan dikucilkan. Terutama bagi anak-anak yang masih meniti masa depannya.
Maka itu jika sudah terdata, maka Pemprov DKI akan menanggung biaya obat-obatan yang akan diberikan. Ini merupakan solusi sementara yang ditawarkan Pemprov DKI. Ia menambahkan dalam waktu dekat pihaknya ingin fokus membangun panti di Ciangir sebagai tempat terpadu untuk didiami warga Ibu Kota yang ingin tinggal di Yayasan.
Misalnya para manula yang ingin menghabiskan masa tuanya di tempat yang damai. Ciangir rencananya akan dibuat semacam villa yang disediakan ruang-ruang penghilang lelah. Bahkan bisa dibuat semacam perkebunan yang membuat para penghuni bisa menghabiskan waktu dengan bercocok tanam.