REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Forum Pemerhati Masalah Perempuan (FPMP) Sulawesi Selatan mendirikan Sekolah Asisten Rumah Tangga (ART) untuk mengajarkan berbagai hal terkait hak dan kewajiban, serta pengetahuan teknis untuk meningkatan kapasitas personal pekerja.
"Kami memberikan pemahaman mengenai hak untuk memperoleh gaji yang layak, dan hari libur, sementara peningkatan pengetahuan dan keterampilan PRT juga dilakukan untuk meminimalisir konflik antara ART dan majikan yang seringkali berujung pada kekerasan," kata aktivis FPMP Umy Jusmiati Lestari, Sabtu (22/8).
FPMP merupakan mitra Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT) dalam implementasi proyek Promosi Kerja Layak untuk ART (Promote Project) di Sulsel, yang didukung oleh International Labour Organization (ILO) Jakarta.
Sekolah ART yang hadir sejak Mei 2015 ini, kata dia, berlokasi di Kompleks BTN Antang Jaya Blok A No 7, Makassar. Pemilihan lokasi ini, jelasnya, berdasarkan pertimbangan bahwa daerah Antang merupakan merupakan salah satu area konsentrasi PRT di kota tersebut.
Umy mengatakan, selain memperoleh pengetahuan, di sekolah ini yang diikuti oleh sekitar 50 orang, para ART juga memiliki kesempatan untuk berbagi masalah yang mereka hadapi baik di rumah tangga maupun di tempat kerja.
"Kami juga membangun kepercayaan diri para pekerja, agar mereka merasa rendah diri atas apa yang mereka, karena pekerjaan mereka sesungguhnya memiliki kontribusi yang besar," tambahnya.