Sabtu 22 Aug 2015 02:48 WIB

Jokowi Minta Direktur TV Buat Program Edukatif

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana saat menghadiri peringatan Harganas XXII, di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (1/8).
Foto: Setkab
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana saat menghadiri peringatan Harganas XXII, di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan 16 direktur program dari televisi nasional dan swasta yang ada di Tanah Air.

Dalam forum itu, Jokowi menyampaikan keresahannya melihat program televisi yang kering dari nilai-nilai budi pekerti. Karenanya, Presiden minta televisi membuat program yang edukatif.

"Program yang menghibur itu banyak. Tapi, apa tidak bisa diisikan yang menghibur dan juga mendidik," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jumat (21/8).

Presiden mengaku, ia rutin memantau program di semua stasiun televisi. Namun, sayangnya banyak program yang hanya berisi konten hura-hura semata.

Tak hanya itu, Presiden juga mengaku kerap dicurhati para pendidik, orang tua dan ormas-ormas terkait program televisi yang dianggap dapat mengikis nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat.

"Jangan sampai kita ini memandu publik untuk masuk ke sektor-sektor yang konsumtif, yang bermewah-mewahan, tidak rasional, banyak tahayul," ucap Presiden.

Keresahan akan konten di televisi itu juga yang membuat Presiden menyinggung soal rating dalam pidato kenegaraannya yang dibawakan saat sidang tahunan MPR pekan lalu.

Namun demikian, menurut Jokowi, pernyataannya mengenai rating itu merujuk pada program televisi, bukan pada berita yang disiarkan media.

"Ini bukan masalah di news," ungkapnya.

Sebagai sebuah perusahaan, Jokowi memahami jika televisi berorientasi pada pasar dalam merancang program. Namun, Presiden menilai hal itu harusnya tidak lantas membuat televisi mengabaikan nilai-nilai kesantunan di masyarakat.

"Saya juga tahu bahwa kadang-kadang pasar itu menghendaki yang seperti itu. Tapi saja kira dengan kreativitas yang dimiliki televisi bisa membuat program yang mengarahkan pada hal-hal yang berkonten positif," kata Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement