Kamis 20 Aug 2015 09:43 WIB
Pesawat Trigana Hilang

Seluruh Jenazah Korban Trigana Air Tiba di Jayapura

Petugas SAR gabungan memasukkan jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air ke dalam pesawat untuk selanjutnya diberangkatkan menuju Bandara Sentani di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Rabu (19/8).  (Antara/Hafidz Mubarak A)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Petugas SAR gabungan memasukkan jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air ke dalam pesawat untuk selanjutnya diberangkatkan menuju Bandara Sentani di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Rabu (19/8). (Antara/Hafidz Mubarak A)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Sebanyak 54 jenazah korban jatuhnya pesawat Trigana akhirnya tiba di Jayapura, Kamis (20/8). Ke-54 jenazah tiba setelah diterbangkan sebanyak empat kali dari Oksibil dengan tiga pesawat berbeda sejak Rabu (19/8).

Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Jayapura Mayor Sus Juni Kurniawati mengatakan, kloter pertama hanya menerbangkan empat jenazah menggunakan pesawat ATR milik Trigana pada Rabu (19/8).

"Kloter kedua menggunakan pesawat twin otter milik Trigana mengangkut 15 jenazah dan helikopter MI 17 milik TNI AD mengangkut 10 jenazah keduanya pada Kamis (20/8)," katanya.

Menurut Mayor Sus Juni, kloter terakhir menggunakan pesawat ATR Trigana Service Air dengan mengangkut 25 jenazah di hari yang sama yaitu Kamis (20/8). "Selanjutnya, setelah semua jenazah tiba di Base Ops Lanud Jayapura, beberapa keluarga korban direncanakan tiba juga menggunakan pesawat twin otter Trigana," ujarnya.

Dia menjelaskan, diharapkan operasi tim SAR gabungan dapat selesai hari khusus untuk evakuasi korban pesawat jatuh Trigana ini. 

Sebelumnya, pesawat Trigana PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-267 jatuh di Kampung Atenok, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang. Pesawat hilang saat hendak menempuh rute Jayapura (DJJ)-Oksibil (OKS), dimana pesawat take off dari Bandara Sentani pukul 14.22 WIT, dengan estimasi tiba pada pukul 15.04 WIT.

Pukul 14.55 pesawat tersebut melakukan kontak dengan tower Oksibil, ternyata kontak tersebut merupakan kontak terakhir, setelah pada pukul 15.00 tidak ada jawaban dari pesawat tersebut. Penumpang dalam pesawat tersebut berjumlah 49 orang ditambah dengan lima kru pesawat dan semua dinyatakan meninggal dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement