Selasa 18 Aug 2015 12:30 WIB

Cuaca Buruk Hambat Evakuasi Jenazah Penumpang Trigana Air

 Keluarga korban jatuhnya pesawat Trigana Air mengikuti proses pendataan oleh tim DVI Polda Papua di kantor Dirjen Perhubungan Udara, Sentani, Jayapura, Papua, Senin (17/8).   (Antara/Lucky R)
Keluarga korban jatuhnya pesawat Trigana Air mengikuti proses pendataan oleh tim DVI Polda Papua di kantor Dirjen Perhubungan Udara, Sentani, Jayapura, Papua, Senin (17/8). (Antara/Lucky R)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Rencana evakuasi ke-54 jenazah korban pesawat Trigana, pada Selasa siang dihentikan karena cuaca yang tidak bersahabat.

Informasi yang diperoleh Antara dari Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, menyebutkan cuaca di sekitar Oksob sudah mulai gelap sehingga helikopter Airfast kembali ke Oksibil.

Sementara itu Kepala Basarnas Bambang Soelistyo kepada Antara di Jayapura, mengakui, mengakui, saat ini proses evakuasi masih berlangsung namun menunggu cuaca membaik.

"Mudah-mudahan cuaca segera membaik sehingga evakuasi dapat segera dilanjutkan," harap Marsekal Madya TNI Bambang Soelistyo, seraya menambahkan, saat ini jenazah sudah siap dievakuasi dari pegunungan Oksob ke Oksibil.

Dikatakan, bila cuaca memungkinkan maka para korban yang sudah dimasukkan ke dalam kantong jenazah akan diangkut dengan menggunakan "netting system houseting" atau diangkut dengan menggunakan jaring.

Saat ini ke 54 jenazah sudah berhasil ditemukan namun evakuasi tergantung cuaca, kata Kepala Basarnas Bambang Soelistyo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement