REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Modernisasi perlengkapan untuk penerbangan di Papua perlu lebih dipersiapkan, apalagi yang berkaitan dengan cuaca. Hal ini mengingat sulitnya medan penerbangan di Papua karena cuaca yang mudah berubah.
"Kondisi cuaca harus bisa dideteksi dini melalui perlengakapan-perlengakapan yang sudah dimodernisasi," kata Ketua Komisi V DPR RI, Fary Djemi Francis saat dihubungi ROL.
Dalam banyak rapat kerja, komisi V DPR RI pun telah sering meminta pengadaan peralatan modernisasi tersebut agar penerbangan di Indonesia, khususnya di Papua menjadi lebih aman. Menurut Fary, bandara-bandara kecil di Papua belum memiliki perlengkapan seperti bandara-bandara besar di Indonesia.
"Kami masih menunggu. Dalam banyak kesempatan kami sudah sering mengingatkan pemerintah agar menperhatikan kondisi cuaca di Papua yang tidak menentu," ucap Fary.
Dalam banyak laporan, kata Fary, modernisasi informasi cuaca penerbangan saat penting. Kondisi cuaca harus bisa diinformasikan seakurat mungkin. "Apalagi untuk pilot yang belum berpengalaman terbang di Papua. Jadi mau tidak mau harus dibantu data dari BMKG," ucapnya.
Tidak hanya modernisasi pelengakapan informasi cuaca, modernisasi bandara juga penting, apalagi di lokas-lokasi yang ektrem di Papua. Komisi V berharap pemerintah segera membangun dan melengkapi infrastruktur navigasi penerbangan semua penerbangan di daerah khususnya Papua.
Hal ini lantaran pesawat udara merupakan transportasi andalan di Papua. "Infrastruktur bandara bandara perintis perlu mendapat prioritas utama," kata politisi dari Partai Gerindra ini.