REPUBLIKA.CO.ID, KEMAYORAN -- Tim Basarnas belum bisa memastikan penyebab kecelakaan yang menyebabkan pesawat Trigana Air dari Sentani hilang kontak. Hingga saat ini tim masih bergerak untuk mengevakuasi korban dan mencari kotak hitam atau blackbox.
"Kami belum bisa simpulkan apa penyebabnya. Tim masih bergerak ke sana untuk meneliti lebih jauh serpihan pesawat," ujar Deputi Operasional Basarnas, Mayjend TNI Heronimus Guru, Senin (17/8).
Meski begitu, Hero membantah spekulasi yang menyatakan pesawat disabotase karena membawa uang. Pesawat itu ditumpangi empat pegawai PT Pos Indonesia yang membawa uang Rp 6,5 miliar yang mestinya disalurkan ke masyarakat Oksbil.
Pesawat Trigana dengan Nomor registrasi PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-257 hilang kontak di sekitar wilayah Oksibil, Papua. Pesawat hilang saat hendak menempuh rute, Jayapura (DJJ)-Oksibil (OKS).
Pesawat Take Off dari Bandara Sentani pukul14.22 LT ETA dan akan tiba pada pukul 15.04 LT. Namun, pada pukul 14.55 pesawat tersebut melakukan kontak dengan tower Oksibil. Ternyata kontak tersebut merupakan kontak terakhir, setelah pada pukul 15.00 tidak ada jawaban dari pesawat tersebut.