REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Cuaca yang cukup ekstrim menghambat evakuasi para penumpang dan kru pesawat Trigana yang jatuh pada Ahad (16/8) di sekitar Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Evakuasi terhambat karena faktor cuaca, bahkan saat ini jarak pandang hanya dua meter, kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Yunus Wally kepada Antara, Senin. Dikatakan, akibat cuaca yang tidak bersahabat maka tim SAR yang menuju lokasi jatuhnya pesawat naas juga mengalami kendalan.
"Untuk membantu mereka (Tim SAR Darat) pihaknya akan mengirim bahan makanan yang diangkut menggunakan truk dan berjalan kaki hingga ketemu tim yang dipimpin Danyon 133 Letkol Inf Arif," kata Akbp Wally.
Menurut dia, masalah cuaca juga menyebabkan rencana penerjunan dengan menggunakan tali atau rafling. Pada Senin pagi dengan menggunakan pesawat twin otter Trigana tercatat 11 anggota SAR tiba di Oksibil.
Rencananya mereka yang akan membuat halipad untuk memudahkan evakuasi, namun cuaca buruk menyebabkan rencana batal, kata Wally. Puing-puing pesawat Trigana pertama kali dilihat pilot pesawat AMA sekitar pukul 08.00 WIT di sekitar air terjun Oksob.