REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas), Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo menegaskan lokasi diduga jatuhnya pesawat Trigana Air PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-257 sudah 98 persen dapat dipastikan. Lokasi diduga jatuhnya pesawat ini pun masih harus dipastikan lewat jalan darat.
"Kepastiannya sekitar 98 persen, sudah ditemukan. Sementara dua persennya masih harus dipastikan lewat jalur darat terlebih dahulu," ujar Kabasarnas saat dihubungi Republika melalui sambungan telepon, Senin (17/8).
Penemuan lokasi itu berdasarkan adanya penemuan puing-puing pesawat dan kepulan asap dari sekitar wilayah Landasan Udara Oksibil. Puing dan serpihan yang diduga milik pesawat Trigana Air yang mengangkut 49 orang dan lima awak itu berhasil diidentifikasi oleh tim pertama yang melakukan penyisiran di sekitar landasan Udara Oksibil pada pagi hari waktu setempat.
Pada pencarian pertama, tim pemantauan udara tim SAR gabungan melibatkan dua pesawat Trigana Air jenis ATR-42 dan Twin Otter, dua pesawat AMA, satu pesawat pilatus milik Susi Air, dan helikopter Bell 142 milik PT Airfast Indonesia.
"Tadi (penemuan lokasi) berdasarkan pemantauan tim udara yang pertama, yang berangkat pada pagi hari tadi," lanjut Bambang.
Lebih lanjut, Bambang menyebutkan, penemuan puing dan serpihan yang diduga kuat merupakan milik pesawat Trigana Air PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-257 itu berada sekitar tujuh nautical mil dari Landasan udara Oksibil.
Secara lebih lengkap, lokasi penemuan puing itu berada di Co.04 derajat 49 menit, 289 second south, 140 derajat 29 menit 953 second east, dan pada ketinggian 8300 kaki.