REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bangsa yang memiliki jati diri atau berkepribadian tidak akan terombang-ambing oleh perubahan zaman.
"Bangsa yang berkarkater, berkepribadian tidak akan terombang-ambing perubahan zaman," kata Presiden ketika menyampaikan amanat saat menjadi pembina upacara Hari Pramuka 2015 di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta, Ahad (16/8).
Presiden meminta anggota Pramuka sebagai tunas muda bangsa agar memiliki jati diri yang kokoh.
"Saya sambut baik tema Hari Pramuka," kata Presiden.
Tema Hari Pramuka ke-54 yaitu Pramuka Garda Terdepan Pelaku Perubahan Dalam Pembentukan Karakter Kaum Muda.
"Ini sesuai dan tepat dengan amanat Proklamasi 17 Agustus yaitu membangun manusia yang tidak saja merdeka raganya tapi juga jiwanya sehingga bukan semata-mata membangun fisik, tapi juga membangun jiwa bangsa," kata Presiden.
Menurut Kepala Negara, Pramuka sebagai garda terdepan harus jadi teladan perubahan mental, perwujudan nilai integritas, etos kerja dan gotong royong.
"Lakukan perubahan dari lingkungan terdekat, buktikan perubahan bisa dilakukan siapa saja oleh anak bangsa ini, harus optimis, bukan lembek dan pesimistis," katanya.
Menurut Presiden, Indonesia bisa jadi bangsa besar bila disokong oleh semua lapisan masyarakat.
"Jadikan momentum Hari Pramuka ini untuk evaluasi sejauh mana manfaat Pramuka dirasakan masyarakat dalam membentuk watak dan kepribadian bangsa," katanya.
Presiden juga berjanji mendorong revitalisasi Gerakan Pramuka, untuk itu perlu kerja keras agar tetap diminati, disukai, relevan di mata generasi muda.
"Saya berpesan agar Kwarnas berpikir kreatif agar Pramuka dicintai. Jadilah anggota Pramuka yang berkepribadian kuat, inovatif, jaga dan mantapkan penghayatan dan pengamalan Pancasila. Jadilah merasa bangga menjadi Anggota Pramuka," kata Presiden Jokowi.