Ahad 16 Aug 2015 06:00 WIB

Ini Lima Isu yang Dibahas Jokowi dengan Kongres AS

Sidang Tahunan MPR. Presiden Joko Widodo bersama istri Iriana Jokowi usai menghadiri Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2015 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).
Foto: Republika/ Wihdan
Sidang Tahunan MPR. Presiden Joko Widodo bersama istri Iriana Jokowi usai menghadiri Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2015 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas lima isu dengan delegasi Kongres Amerika Serikat (AS) yang berkunjung ke Istana Merdeka Jakarta, Sabtu (15/8). Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L.P. Marsudi setelah mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan enam anggota delegasi kongres AS mengatakan pertemuan itu membahas lima hal.

"Enam Congressman baik dari Republikan maupun Demokrat menemui Presiden setelah sebelumnya Senator dari AS yang datang ke Indonesia," katanya.

Beberapa isu yang dibahas dalam pertemuan itu yakni tentang masalah ekonomi, kata Retno, diantaranya delegasi kongres AS mengapresiasi kebijakan Presiden Jokowi yang mengalihkan subsidi ke hal-hal produktif. Isu kedua yang dibahas yakni bahwa para anggota kongres tersebut sangat menghargai fakta Indonesia yang sangat plural dan majemuk, namun dapat rukun sampai sekarang.

"Isu ketiga soal moderasi, yang mana Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim bisa menjadi bangsa yang moderat. Peran NU dan Muhammadiyah yang moderat sangat penting," katanya.

Anggota kongres asal AS itu juga mengapresiasi langkah Presiden Jokowi dalam menangani masalah pengungsi. "Mereka juga mengapresiasi Presiden yang mengutamakan gender atau women empowerment," kata Retno.

Menteri Retno menambahkan pada dasarnya Indonesia ingin membangun satu hubungan yang kuat dengan siapapun, baik itu kongres maupun senator AS. "Intinya, Indonesia ingin dipotret dengan kondisi yang sebenarnya terjadi. Indonesia dengan penduduk Muslim terbesar, moderatnya, pembangunan ekonominya, sehingga ketika orang melihat Indonesia mereka melihat Indonesia yang sama bukan dengan wajah Indonesia yang lain," katanya.

Pada kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan soal kebijakan di bidang infrastruktur, konektivitas, dan kemaritiman. "Kita menyambut baik dan terbuka dengan semua potensi kerja sama dengan negara manapun. Ada pesan kerja sama yang disampaikan dalam pertemuan itu," kata Retno.

Delegasi kongres dari AS diterima oleh Presiden Jokowi di sela kesibukan dan hiruk-pikuk gladi resik di Komplek Istana Kepresidenan menjelang upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Dalam pertemuan itu, Presiden didampingi Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Duta Besar LBBPI RI untuk AS, dan Dirjen Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri.

Delegasi kongres dari AS yang berkunjung yakni Chairman of The United States House Democracy Partnership Vern Buchanan, Congressman David Price, Congressman Adrian Smith, Congresswoman Susan Davis, Congresswoman Dina Titus, dan Congressman Jim McDermott.

Hadir pula Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O. Blake dan Congressional Staff House of Democracy Partnership Sean Brady, serta Mark Clark sebagai notetaker. Selang dua hari sebelumnya atau tanggal 13 Agustus 2015, Presiden Jokowi juga telah menerima kunjungan delegasi senator dari AS

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement