Rabu 12 Aug 2015 05:01 WIB

Djarot Juga Nilai Wali Kota Jaksel Lamban Bekerja

Rep: C26/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat satu suara dalam hal pencopotan Syamsuddin Noor dari jabatannya sebagai Wali Kota Jakarta Selatan. Djarot juga menilai kinerja Syamsuddin lambat saat menjabat menjadi orang nomor satu di Jakarta Selatan.

Alasan ini yang membuatnya mendukung keputusan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama untuk menstafkan Syamsuddin. “Syamsudin Noor itu memang baik. Tetapi dia agak lambat kerjanya,” katanya di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (11/8).

Menurutnya, kinerja Syamsudin ini dinilai lamban karena terlihat dari penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tidak berjalan dengan cepat.

Oleh karenanya, Syamsuddin disebut tidak tegas untuk segera mengatasi permasalahan PKL yang berkeliaran.

Selain itu, pembebasan lahan Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Lebak Bulus dan Cipete juga tak kunjung rampung. Ini menjadi penyebab terganggunya jadwal pembangunan MRT yang diharapkan bisa beroperasi pada saat Asian Games dilaksanakan di Jakarta.

"Jadi kami stafkan saja,” ujarnya.

Diketahui Syamsuddin Noor dicopot dari kepemimpinannya di Jakarta Selatan pada 6 Agustus 2015, lalu. Menurut Ahok, Syamsuddin saat menjabat sebagai wali kota terlalu baik terhadap lurah yang diminta tegas menindak PKL. Sikap kurang tegasnya ini yang membuatnya mencopot jabatan dan mengembalikannya menjadi staf biasa.

"Karena berapa kali saya minta tindak lurah-lurah soal PKL nggak diturutin. Orangnya terlalu baik," kata Ahok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement