Kamis 06 Aug 2015 17:04 WIB

Kasus Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Terus Meningkat

Sejumlah anak menandatangani petisi pada rangkaian Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2015 di Hari Bebas Kendaraan Bermotor, Jakarta, Ahad (2/8). (Republika/Wihdan)
Sejumlah anak menandatangani petisi pada rangkaian Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2015 di Hari Bebas Kendaraan Bermotor, Jakarta, Ahad (2/8). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur yang terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat kian meningkat, kata Ketua Divisi Pelayanan Penanganan Kasus LPA NTB Joko Jumaidi di Mataram, Kamis (6/8).

"Dari data kami, kasus pelecehan seksual yang menimpa anak dibawah umur terus bertambah jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Angka pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur merata terjadi di seluruh daerah. "Tidak hanya di daerah pelosok pedesaan yang pemahamannya masih rendah, tapi di kota juga ada tercatat kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur," ujarnya.

Seperti laporan yang diterima Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB beberapa waktu lalu, kekerasan seksual terjadi di wilayah monjok, Kota Mataram. "Pelakunya tidak lain adalah orang di sekitar lingkungannya, sama saja di kota juga ada," ucap Joko.

Bahkan, kasus pelecehan seksual terhadap anak yang berujung kehamilan untuk tahun 2015 saja, LPA menangani lima laporan. "Itu untuk wilayah Lombok saja, belum data dari pulau Sumbawa sana," katanya.

Ia mengatakan bahwa tidak hanya LPA NTB yang menangani kasus semacam ini, melainkan banyak juga dari panti sosial lainnya ikut memberi perhatian terhadap persoalan yang kian tahunnya terus meningkat.

"Seperti di salah satu panti sosial Paramita, disana tercatat untuk tahun 2015, mereka telah menangani 20 kasus pelecehan seksual terhadap anak," ujar pria yang masih aktif sebagai dosen di Fakultas Hukum Universitas Mataram itu.

Selanjutnya, ia menuturkan untuk para pelaku yang dengan beraninya melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur itu tidak lain adalah orang-orang yang berada di sekitarnya. Lebih lanjut, saat ditanyakan mengenai faktor penyebab meningkatnya kasus pelecehan seksual tersebut, salah satunya pola asuh yang diterapkan dalam lingkungan keluarga.

"Pantauan orang tua dan pola asuh terhadap anak masih tergolong lemah, ini salah satu faktor pemicunya," ujar Joko.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement