REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir disebut memiliki peluang kuat untuk menduduki kursi Ketua Umum persyarikatan.
Ketua Panitia Pemilihan Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar Sulawesi Selatan Dahlan Rais menyatakan, hal itu karena ada tradisi untuk menawarkan kesediaan terlebih dahulu kepada pemilik suara terbanyak. "(Tradisi) itu sudah mulai sekitar enam muktamar lalu," kata Dahlan kepada media seusai penutupan perhitungan suara di Universitas Muhammadiyah Makassar, Rabu (5/8) malam.
Seperti yang telah dikabarkan, Haedar Nashir memperoleh suara terbanyak dari sidang pleno muktamar dengan raihan 1947 suara dari total suara terhitung sebanyak 2.389 suara. Hasil perolehan suara juga sekaligus menghasilkan 13 nama teratas yang akan menjabat anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dahlan mengakui kans pemilik suara terbanyak memang besar untuk jadi Ketum. Akan tetapi, hal itu tidak menjadi kepastian. Ini mengingat, proses pengesahan harus tetap dikembalikan ke sidang pleno Muktamar. Meski begitu, Dahlan merasa yakin Muktamar akan menerima hasil keputusan pemungutan suara dan Ketua Umum. "Saya optimistis Muktamar akan menerimanya," kata Dahlan, yang mengaku akan menjadi pimpinan sidang pemilihan Ketua Umum.
Dikatakannya, memang ada kemungkinan pemilik suara terbanyak tidak bersedia menjadi Ketum. Jika menolak, kata Dahlan, akan ditawarkan kepada 12 orang lain anggota PP.