Sabtu 01 Aug 2015 01:02 WIB

Gubernur Jateng: Dieng Jangan Hanya Jual Wisata Alam

 Kondisi tanah longsor di kawasan dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jateng, Selasa (16/12).   (Antara/Anis Efizudin)
Kondisi tanah longsor di kawasan dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jateng, Selasa (16/12). (Antara/Anis Efizudin)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan ingin menata kembali kawasan Dataran Tinggi Dieng yang meliputi Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, dan Pekalongan.

"Dieng ingin saya tata kembali, dihijaukan kembali. Mungkin butuh dana Rp100 miliar," katanya, saat memberi sambutan dalam pembukaan "Dieng Culture Festival (DCF) 2015" di kompleks Candi Arjuna, Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jumat (31/7).

Ia mengharapkan petani kentang di Dataran Tinggi Dieng untuk mengurangi penggunaan bukit yang mulai gundul agar terhindar dari bencana kekeringan seperti yang dialami sekitar 10 persen desa di Jateng.

Terkait pergelaran DCF 2015 yang digelar sejak hari Jumat (31/7) hingga Ahad (2/8), Ganjar menyambut positif kegiatan yang telah memasuki tahun keenam itu.

Menurut dia, kegiatan yang ditujukan untuk melestarikan budaya asli Dieng itu termasuk minuman purwaceng yang dikenal sebagai ginseng asli Dieng dan manisan carica sangat bagus diperkenalkan kepada masyarakat.

"Namun, jika hanya menjual wisata alam saja, kurang asyik.

Tiupkan rohnya dengan membuat 'event' yang menarik. Sekarang anak muda mulai muncul gagasan luar biasa," ujarnya.

Menurut dia, pergelaran musik yang bertajuk "Jaz Atas Awan" dalam rangkaian DCF sudah menjadi acara yang dinanti.

"Saya berharap Dieng bisa memberi tawaran lebih baik. Tentu dengan dukungan dari masyarakat sekitar," imbuhnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement