Jumat 31 Jul 2015 12:51 WIB

Jokowi Optimistis Indonesia Bisa Jadi Pemasok Pangan Dunia

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Esthi Maharani
Presiden Jokowi memeriksa pasukan kehormatan di Istana Kepresidenan Singapura, Selasa (28/7).
Foto: Setkab
Presiden Jokowi memeriksa pasukan kehormatan di Istana Kepresidenan Singapura, Selasa (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis Indonesia bisa mengambil peran sebagai pemasok pangan dunia di masa depan. Jokowi yakin sebab Indonesia memiliki keuntungan karena wilayahnya dilewati garis khatulistiwa.

"Masa depan dunia itu ada di sekitar garis khatulistiwa karena sinar matahari yang terus menerus akan membuat produksi pangan dan energi akan tetap melimpah," ujarnya saat memberi sambutan dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (31/7).  

Dia lantas menyebut data konsumsi pangan dunia. Kebutuhan beras dunia dalam setahun, kata Jokowi, mencapai 450 juta ton. Adapun singkong 240 juta ton setahun.

Presiden menilai Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemasok utama pangan dunia. Sebab, ada jutaan hektare lahan produktif lahan di Tanah Air yang jika diseriusi dapat memproduksi bahan pangan yang melimpah.

Di Merauke, sebut Jokowi, ada 4,6 juta hektare lahan produktif yang bisa ditanami padi. Dalam satu tahun, lahan itu bisa menghasilkan 120 juta ton padi.

"Itu baru dari satu kabupaten," kata dia.

Untuk mewujudkan mimpi menjadi pemasok utama pangan dunia, Jokowi menilai harus dibangun sebuah sistem terpadu. Mulai dari menyediakan lahan, bibit, membangun bendungan, irigasi, sampai menyiapkan petani yang akan menggarap lahan. Jika itu dilakukan, dia optimistis swasembada pangan segera tercapai dan Indonesia akan menjadi negara pengeskpor pangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement