Kamis 30 Jul 2015 13:25 WIB

23 Hektare Sawah di Cilegon Terancam Puso

Rep: Hilman Fauzi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan di Tanah Air.
Foto: Republika/Rakhmawati La'lang/ca
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan di Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON – Dinas Pertanian dan Kelautan (Disperla) Kota Cilegon mengatakan seluas 23 hektare dari 306 hektare lahan sawah di Kota Cilegon sudah terkena kekeringan dan terancam puso akibat musim kemarau yang melanda. Dampaknya, hasil panen dari pertanian pun terancam menurun.

Kepala Bidang (Kabid) Pertanian Disperla Kota Cilegon, Mas Andang Eka Priya mencatat, data lahan yang mengalami kekeringan terjadi hampir merata di seluruh wilayah kecamatan Kota Cilegon.

Ia juga mengatakan, ancaman tersebut lantaran, pesawahan di Kota Cilegon merupakan sawah tadah hujan. “Akibatnya, tanaman padi milik petani terancam puso atau gagal panen, akibat minimnya pengairan tanaman padi di sejumlah areal pertanian,”terangnya.

Andang menyebutkan, beberapa daerah terparah diantaranya pada wilayah Kecamatan Pulo Merak, Cibeber, Citangkil dan Kecamatan Cilegon. Dimana, dari delapan jumlah kecamatan yang ada, empat kecamatan tersebut tercatat menjadi wilayah yang paling parah dilanda kekeringan. “Empat kecamatan itu yang kerap dilanda kekeringan jika musim kemarau,” jelasnya.

Meski sudah melakukan upaya untuk mengurangi dampak dari kekeringan yang melanda sejumlah lahan pertanian, namun Andang mengatakan tak bisa berbuat banyak agar sawah tak mengalami puso. “Upaya yang dilakukan dengan memberikan bantuan alat pompa air kepada para petani, di sejumlah wilayah kecamatan di Kota Cilegon,”tuturnya.

Sementara itu, meski hasil panen dipastikan menurun akibat dipengaruhi kurangnya pengairan pada musim tanam kali ini, pihaknya berharap kekeringan yang menyerang tanaman padi usia 60 hari milik para petani, tidak mempengaruhi hasil produksi pertanian secara signifikan. “Sehingga petani tidak mengalami kerugian yang cukup besar,”harap Andang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement