Rabu 29 Jul 2015 22:16 WIB

Kementan Klaim Sudah Antisipasi Kekeringan

Rep: Rizkyjaramaya/ Red: Ilham
kekeringan - ilustrasi
kekeringan - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Hasil Sembiring mengatakan, sejak awal Februari hingga Maret 2015 Kementerian Pertanian sudah mengantisipasi kekeringan. Pihaknya sudah membuat tim untuk melakukan identifikasi daerah-daerah yang berpotensi atau rawan mengalami kekeringan.

"Kami melakukan konsultasi dengan daerah untuk mengantisipasi kekeringan ini," ujar Hasil kepada Republika, Rabu (29/7).

Hasil menjelaskan, salah satu langkah konkret dari Kementerian Pertanian untuk membantu wilayah yang mengalami kekeringan ini yakni dengan membagikan pompa air. Selain itu, Kementerian Pertanian juga membantu membuatkan sumur dangkal sehingga lahan bisa mendapatkan air.

 

"Jadi dengan demikian masalah air bisa diselesaikan," kata Hasil.

Hasil mengatakan, kekeringan tidak mengganggu produktivitas tanaman pangan. Masih ada beberapa daerah yang melakukan panen, misalnya di Trenggalek yang menuai panen padi sebesar 10 ton. Menurut Hasil, kekeringan terjadi karena memang pengaruh musim yang saat ini sedang memasuki musim kemarau.

 

Menurut dia, angka kekeringan pada tahun ini cenderung lebih kecil dari tahun lalu, yakni sebesar 13 ribu hektare. Pada 2014 lalu angka kekeringan mencapai 15 ribu hektare.

Sementara, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kekeringan saat ini meluas di 12 provinsi. Kekeringan tersebar di 526 Kecamatan dalam 77 Kabupaten dan Kota.

“Ada 12 Provinsi yang mengalami kekeringan, yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Papua, Nusa Tenggara Barat (NTB), NTT, Sumatra Selatan (Sumsel), Daerah Yogyakarta, Sulawesi Selatan (Sulsel), Lampung, hingga Bali,” ujarnya Rabu (29/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement