Selasa 28 Jul 2015 21:04 WIB

Polda Metro Ungkap Rahasia Bongkar Jaringan Narkoba

Rep: C93/ Red: Djibril Muhammad
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar (kiri) disaksikan oleh Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Nandang Jumantara (kedua kanan) memberikan penghargaan kepada Direktur Narkotika Polda Metro Jaya Kombes Pol Eko Daniyanto (kanan) saat
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar (kiri) disaksikan oleh Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Nandang Jumantara (kedua kanan) memberikan penghargaan kepada Direktur Narkotika Polda Metro Jaya Kombes Pol Eko Daniyanto (kanan) saat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Polisi Eko Daniyanto memaparkan, keberhasilannya membongkar salah satu jaringan narkoba terbesar di Indonesia tak luput dari perencanaan dan koordinasi.

Dalam perencanaan tersebut, Eko selalu melibatkan jajarannya yang telah dibentuk ke dalam tiga tim khusus.

"Kita lihat dulu target yang akan kita jadikan sasaran untuk kemudian kita buat perencanaan jadi dan pengorganisasian. Saya bentuk tiga tim khusus yang diberikan target dengan waktu tak terbatas. Tapi paling cepat 1 bulan, 2 bulan atau 3 bulan itu sudah nampak jaringan," kata Eko di Mapolda Metro Jaya, Selasa (28/7).

Eko melanjutkan, setiap dua minggu dia beserta jajarannya menggelar rapat tertutup untuk menghimpun informasi di lapangan. Dalam rapat tersebut, dibuatkan analisis untuk kemudian langsung mengambil langkah pembongkaran jaringan narkoba.

"Pelaksanaan itu ditentukan kita setiap dua minggu yang ditentukan dalam rapat tertutup bersama ketua tim dan Kasubdit. Tidak ada yang tidak ngomong semua harus bicara. Kita angkat semua informasi di lapangan kemudian kita bikin analisis dan langsung ambil langkah," tambah Eko.

Atas berbagai prestasi yang diraihnya tersebut, jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya pun meraih penghargaan dari Badan Narkotika Nasional (BNN). Penghargaan tersebut dirasa layak diperolehnya, terlebih setelah berhasil membongkar salah satu peredaran terbesar narkoba jenis sabu-sabu di Indonesia yakni sebanyak 360 kilogram milik jaringan internasional asal Hongkong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement