Sabtu 25 Jul 2015 20:12 WIB

Kemenhub Siapkan Sistem Tiket Online Bus AKAP

Rep: C36/ Red: Ilham
Belum Puncak Mudik. Awak bus AKAP menunggu penumpang di Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Selasa (14/7).  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Belum Puncak Mudik. Awak bus AKAP menunggu penumpang di Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Selasa (14/7). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana memulai tahap persiapan pemberlakuan sistem tiket online bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) setelah lebaran 2015.  Beberapa langkah strategis telah disiapkan untuk mewujudkan sistem tersebut.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kemenhub, Joko Sasono mengatakan, pihaknya akan menjadwalkan pertemuan dengan Orgasisasi Angkutan Darat (Organda) setelah arus balik lebaran usai.

"Kami akan menemui Organda pusat dulu untuk membahas tindak lanjut sistem tiket online. Hasil dari pertemuan akan kami gunakan sebagai pedoman langkah selanjutnya," ujarnya ketika ditemui ROL di Posko Terpadu Angkutan Mudik Lebaran 2015, Kemenhub, Sabtu (25/7), petang.

Bagi Organda Daerah, kata dia, sosialisasi program akan menjadi tanggungjawab Organda Pusat. Langkah selanjutnya adalah persiapan infrastruktur dan teknis sistem tiket online.

Joko menjelaskan, perbaikan infrastruktur akan menyasar terminal bus tipe A terlebih dulu. Nantinya, fisik terminal bus akan dirancang layaknya bandara.

Terminal akan dibagi berdasarkan tiga zonasi. Zona pertama, diperuntukkan bagi publik dengan keleluasaan interaksi. Penumpang masih bisa berinteraksi dengan para pengantar atau pedagang. Zona kedua khusus untuk proses check in penumpang. Zona ketiga atau paling dalam hanya akan digunakan untuk pemberangkatan saja.

Untuk perbaikan sistem tiket online, pihaknya berencana mengadaptasi sistem yang sudah diberlakukan oleh PT KAI. Tiket sudah bisa dipesan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan secara online. "Penumpang hanya tinggal menyeseuaikan jadwal keberangkatan bus saja. Jadi kepadatan penumpang di terminal bisa dihindari," tutur Joko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement