Sabtu 25 Jul 2015 18:29 WIB

Kemarau Panjang, Cisadane Terancam Mengering

Rep: C18/ Red: Ilham
Sejumlah pekerja menggali endapan lumpur di salah satu saluran kantung lumpur Sungai Cisadane, Tangerang, Banten.
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Sejumlah pekerja menggali endapan lumpur di salah satu saluran kantung lumpur Sungai Cisadane, Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Musim kemarau diprediksi bakal melanda Indonesia hingga September mendatang. Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pelayanan Jasa BMKG Balai 2, Else Siregar.

"Efek angin El Nino diperkirakan akan melanda Indonesia hingga September mendatang," terang Else Siregar saat dihubungi Republika, Sabtu (25/7).

Meski demikian, kemarau yang melanda Indonesia tahun ini telah membuat permukaan kali Cisadane menurun drastis. Bahkan, Kota Tangerang terancam krisis air lantaran persediaan air yang mulai menipis.

Terkait hal tersebut, Kepala Bendungan Pintu Air 10 Sungai Cisadane, Sumarto berharap kekeringan pada kemarau kali ini tak akan berlangsung lama. Katanya, kemarau berkepanjangan bakal memastikan kekosongan suplai air ke kota dan kabupaten Tangerang.

"Kekeringan terparah itu terjadi pada 1990-an, ketinggian air maksimal 10 meter dan kalau kekeringan ini berlangsung panjang makan tak menutup kemungkinan kalau sungai bakal mengering," kata Sumarto.

Sementara, permukaan air sungai Cisadane saat ini berada di ketinggian 11 meter dengan debit air 20 meter kubik perdetik. Ketinggian air dalam kondisi normal adalah 12 meter dengan volume air 50 meter kubik perdetik.

Namun, Else memastikan musim kemarau kali ini tak akan separah pada 1997 lalu. Suhu cuaca kemarau kali ini diprediksi tetap normal, yakni mulai dari 35-38 derajat celcius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement