Rabu 22 Jul 2015 16:01 WIB

Harga Satu Zak Semen Rp 1,7 Juta di Papua

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (keempat kiri) bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Yohana Yembise (ketiga kiri) berkunjung ke lokasi peristiwa penyerangan di Distrik Karubaka, Tolikara, Papua, Selasa (21/7).
Foto: Antara/Trisnadi
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (keempat kiri) bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Yohana Yembise (ketiga kiri) berkunjung ke lokasi peristiwa penyerangan di Distrik Karubaka, Tolikara, Papua, Selasa (21/7).

REPUBLIKA.CO.ID, ILAGA -- Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa kaget setelah mengetahui harga semen di Ilaga Kabupaten Puncak, Provinsi Papua mencapai Rp 1,7 juta per zak. Begitu juga dengan barang-barang lainnya yang dijual dengan harga tinggi.

"Di pasar Ilaga ini harga-harga luar biasa kalau dibandingkan dengan harga yang kita ketahui di beberapa kota besar di Jawa," kata Mensos di pasar Ilaga, Rabu (22/7).

Mensos sempat meninjau pasar Ilaga yang saat itu cukup ramai oleh pedagang, berbagai macam dagangan terutama sayur-mayur seperti buncis, kol, wortel dan buah-buahan antara lain jeruk, terong belanda hingga barang-barang kelontong dijual di pasar tersebut. Mensos menyapa sejumlah pedagang dan menanyakan harga bahan-bahan kebutuhan pokok seperti minyak goreng yang berukuran 900 ml seharga Rp50.000.

Harga barang yang lain juga tinggi seperti, gula pasir ukuran enam ons seharga Rp 30 ribu, beras sekaleng atau setara satu liter dijual Rp 35 ribu telur ayam sebutir dan mi instan sebungkus masing-masing dihargai Rp 5.000 dan air mineral ukuran 600 ml seharga Rp 25 ribu. Mensos juga membeli jeruk yang dijual pedagang setempat dengan harga Rp 100 ribu untuk beberapa tumpuk jeruk yang dibagikan kepada anak-anak yang mengerubungi Mensos dan rombongan.

Mahalnya harga di wilayah tersebut karena akses transportasi yang sulit, berbagai kebutuhan dan barang-barang lainnya dibawa dari Timika dengan pesawat dengan ongkos angkut yang mahal. "Tingkat kemahalan setempat harus diikuti dengan regulasi yang tidak bisa disamakan dengan wilayah-wilayah yang relatif terfasilitasi infrastruktur," ujar Mensos.

Infrastruktur seperti jalan jika dibangun di daerah tersebut hingga ke Timik sejauh 80 km akan sangat membantu perekonomian masyarakat karena mereka dapat menjual produk pertanian mereka dan bisa mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan dengan harga lebih murah.

Mensos berada di Ilaga untuk melihat kondisi wilayah tersebut yang terdampak hujan salju sehingga menyebabkan kekeringan dan gagal panen. Selain Kabupaten Puncak, dua kabupaten lainnya yaitu Nduga dan Lani Jaya juga terdampak hujan salju pada 5 Juli lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement