REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA--Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Michael Ury Rapang mengatakan, belajar daring tidak bisa diterapkan sehingga yang digunakan adalah pembelajaran di rumah maupun guru yang berkunjung ke rumah siswa.
Michael Ury Rapang melalui sambungan teleponnya, Sabtu (18/7), mengatakan, tidak bisa diterapkan belajar secara daring sebagaimana anjuran pemerintah pusat, kementerian, maupun Gugus Tugas Covid-19.
"Yang kami pakai sekarang metode pembelajaran di rumah, dan kalau dekat guru yang berkunjung ke rumah siswa. Untuk belajar di rumah secara daring, kami tidak ada sama sekali memiliki sarana itu. Kami belum punya jaringan internet," katanya.
Metode pembelajaran di rumah maupun guru berkunjung ke rumah itu akan dievaluasi setelah 31 Juli mendatang. "Kami akan memantau perkembangan dalam dua pekan ke depan untuk memutuskan proses pembelajaran dari rumah tetap dilanjutkan atau digantikan dengan pembelajaran tatap muka di sekolah," katanya.
Ia mengatakan, sedang diupayakan adanya bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah untuk melengkapi sarana prasarana pendidikan yang mendukung kegiatan belajar modern secara daring.
"Kami akan menyusun ke depan, bagaimana ke depan baik pemda maupun pemerintah pusat, suka tidak suka kita harus siapkan sarana dan prasarana yang berbasis internet dan menyiapkan sekolah-sekolah memiliki listrik," katanya.